Penulis tersesat melakukan perjalanan ke provinsi Jawa Timur. Sebenarnya, tujuan travelling pertama penulis (travelling for make money) yaitu kota Yogyakarta. Tetapi, berhubung teman penulis akan melakukan perjalanan ke Surabaya untuk pengajuan visa ke Jepang. Sekalian saja bareng ke Surabaya, dan untuk menambah pengalaman sebelum solo travelling di Yogyakarta.
Hari pertama di Jawa Timur, tepatnya di kota Surabaya, penulis mendapatkan pengalaman proses untuk membuat visa ke Jepang dan berkunjung ke museum kapal selam. Untuk visa Jepang, bukan penulis yang mengajukan visa, tetapi teman penulis. Untuk proses pengajuan visa ke Jepang dapat dilakukan dari hari Senin mulai jam 8 pagi. Setelah itu, tunggu selama 4 hari untuk pengambilan visa (hari kamis jam 2 ke atas).
Selanjutnya penulis menuju penginapan untuk menaruh barang dan lain-lain. Lalu, penulis berkunjung ke museum kapal selam. Tiket masuk museum kapal selam yaitu 10 ribu rupiah.
Ini keadaan hostel tempat menginap penulis di Surabaya
Museum Kapal Selam tampak dari luar
Museum Kapal Selam tampak dari dalam
Hari kedua, penulis dan teman penulis memutuskan untuk berkunjung ke pulau Madura dengan melewati jembatan Suramadu. Kami menggunkan layanan grab taxi untuk menuju pulau Madura. Tujuan ke pulau madura sebenarnya untuk menikmati bebek Sinjay yang terkenal itu, tetapi dalam prosesnya, kami akhirnya merasakan menu baru yaitu bebek Songkem. Bebek Songkem adalah bebek yang diberi bumbu khusus lalu dibungkus daun pisang dan selanjutnya direbus.
Jembatan Suramadu
Bebek Songkem dan Sate di pulau Madura
Hari ketiga, kami menuju kota Malang. Perjalanan menuju kota Malang ditempuh dengan menggunakan kereta api dari stasiun Gubeng Baru Surabaya ke stasiun Malang dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Rencana awal ketika di kota Malang, sebenarnya ingin mengunjungi gunung Bromo, tetapi karena terkendala waktu, sehingga diputuskan untuk mengunjungi wisata petik apel dan museum Angkut di kota Batu.
Penulis ketika di dalam kereta api
Posisi sandaran pada kursi yang dapat dipindah-pindah pada kereta api kelas bisnis
Pada wisata petik apel, untuk tiket masuknya 20 ribu Rupiah per orang. Boleh makan apel sepuasnya ketika dalam kebun. Kalau apelnya mau dibawa pulang untuk oleh-oleh, akan dikenakan biaya perkilonya.
Pemandangan pegunungan di lokasi kebun apel
Naik angkot untuk menuju museum angkut
Sedangkan untuk museum angkut, harga tiket masuknya 70 ribu per orang (penulis kesana hari rabu). Kalau bawa kamera, ada biaya tambahan sebesar 30 ribu per kamera. Untuk perjalan kembali ke kota Malang, dapat menggunakan bus jurusan Arjosari dengan biaya 4 ribu per orang. Selanjutkan naik angkot untuk menuju penginapan di kota Malang.
Koleksi museum angkut
Wahana Apollo
Pemandangan dari atas di museum Angkut
Museum Angkut Zona Pecinan
Zona Pelabuhan Sunda Kelapa
Zona Gangster Town
Abbey Road – The Beatles
Pasar Apung Museum Angkut
Hari ke empat, kami kembali mengunjungi kedubes Jepang untuk pengambilan visa. Setelah visa berhasil didapatkan, kami kembali ke penginapan untuk memulihkan tenaga buat persiapan menuju kota Yogyakarta.
Hari kelima, penulis dan teman penulis berpisah jalan. Teman penulis kembali ke Banjarmasin, sedangkan penulis melanjutkan perjalanan ke kota Yogyakarta melalui jalur darat aka kereta api.
Untuk mendapatkan penginapan murah di kota Surabaya, penulis menggunakan situs booking.com, cukup masukkan nama kota, lalu ketik search. Nanti akan muncul berbagai jenis penginapan seperti hostel dan hotel, dari yang murah sampai yang mahal. Silahkan pilih sesuai budget dan kebutuhan. Kalau penulis lebih memilih hostel, alasannya karena murah tujuan travelling untuk jalan-jalan, bukan untuk tidur-tiduran.
Sampai jumpa pada postingan selanjutnya ya.