
Berpetualang ke Bali dan Gili Trawangan ala Backpacker Selama Seminggu
Perjalanan alias berpetualang ke provinsi Bali merupakan kelanjutan dari backpacker dan menonton MotoGP di Malaysia. Berhubung penulis belum pernah ke Bali dan kebetulan mendapatkan tiket promo pesawat lagi dari Kuala Lumpur menuju Bali sebesar 500ribuan, sehingga penulis putus putuskan untuk berpetualang aka backpaker ke Bali dan Gili Trawangan sebelum pulang menuju gambutku.
Petualangan kali ini selama 8 hari 7 malam dengan rincian 5 hari 5 malam di Bali dan 3 hari 2 malam di Gili Trawangan. Sebenarnya, satu minggu masih belum cukup untuk menjelajah daerah atau tempat pariwisata di Bali. Mungkin lain kali perlu berpetualang ke Bali lagi.
Cara paling mudah untuk menuju tempat wisata di Bali yaitu dengan naik motor. Banyak rental motor di daerah Bali, bahkan di penginapan pun juga ada mengenai info rental motor Bali. Penulis pun juga menyewa motor di Bali dengan harga 50 ribu perharinya, dan ada biaya ongkos antar motor sebesar 20 ribu dan mendapatkan helm tanpa kaca pelindung wajah. Dan juga sebaiknya jika ingin beli ke tempat wisata populer di Bali, bandingkan dulu harga jika membeli secara online atau beli langsung di tempat.
Itinerary Backpacker di Bali
Hari pertama di Bali
Setalah mendarat di pulau Bali, penulis langsung menuju penginapan di sekitar pantai Kuta yang sudah dipesan melalui booking.com. Istirahat sebentar lalu menuju pantai Kuta dan Pantai German. Tiket masuk pantai Kuta dan pantai Jerman ini gratis. Berhubung penulis tidak suka dan tidak pernah party party, sehingga malamnya penulis putuskan untuk istirahat atau mengerjakan tugas kuliah saja.
Dari pantai Kuta menuju pantai German
Hari ke dua
Sewa motor penulis mulai di hari kedua. Fokus di hari pertama yaitu tempat wisata yang dekat dengan penginapan dan juga menuju tempat wisata di Bali Selatan. Sehingga tempat yang dituju yaitu Hutan Mangrove Taman Hutan Raya Ngurah Rai Bali, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park, pantai Pandawa dan Pura Uluwatu. Tiket masuk hutan Mangrove sebesar 10 ribu rupiah, untuk GWK (Garuda Wisnu Kencana) sebesar 125 ribu jika beli langsung di tempat, tiket pantai Pandawa sebesar 8 ribu untuk dewasa domestik dan parkir 2 ribu, dan harga tiket masuk pura Uluwatu sebesar 30 ribu untuk dewasa domestik.
Hutan Mangrove Taman Hutan Raya Ngurah Rai Bali
Foto dari atas di Hutan Mangrove Bali
Selfie di Hutan Mangrove
Garuda Wisnu Kencana Cultural Park
Garuda Wisnu Kencana Cultural Park
Pemandangan di sekitar Pura Luhur Uluwatu Bali
Hari ke tiga
Menuju Monkey Forest Ubud (Mandala Suci Wenara Wana atau the Sacred Monkey Forest Sanctuary), Tegalallang Rice Terrace dan naik Ayunan Bali Swing dan Menuju Tanah Lot. Untuk harga tiket masuk tempat wisata Monkey Forest Ubud sebesar 80 ribu, untuk Tegalalang Rice Terrace gratis (jika ingin naik Bali swing-swing berbiaya 150 ribu), dan harga tiket masuk wisata Tanah Lot sebesar 20 ribu untu orang dewasa.
Monkey Forest Ubud Bali atau Mandala Wisata Wenara Wana
Monkey Forest Ubud Bali
Pemandangan sawah padi Tegalalang Rice Terrace Ubud Bali
Tegalalang Rice Terrace Ubud Bali Swing Swing
Selfie Tegalalang Rice Terrace Ubud Bali
Selfi di Tanah Lot Bali
Pantai Muaya di sekitar Jimbaran
Hari ke empat
Penulis pada hari ke 4 khusus untuk menjelajah tempat wisata di pulau Nusa Penida Bali. Tetapi tempat wisata yang dikunjungi hanya 3 yaitu Crystal Bay, Angel Billabong dan Broken Beach, dan pantai Kelingking. Jika benar-benar ingin explore Nusa Penida sebaiknya perlu dengan menginap di pulau ini.
Cara menuju pulau Nusa Penida dari pantai Sanur Bali yang penulis lakuaknyaitu naik fastboat Dwi Manunggal yang tiket berangkat pulang pergi sudah dipesan online beberapa hari sebelumnya untuk menuju Nusa Penida. Penulis mendapatkan harga tiket sebesar 200 ribu untuk tiket naik fastboat pulang pergi Nusa Penida. Ketika fastboat sampai pelabuhan di Nusa Penida, nanti akan ada yang menawarkan rental motor. Penulis mendapatkan harga sewa motor sebesar 70 ribu dengan bensin yang sudah sebagian terisi.
Tempat wisata di Nusa Penisa yang pertama-tama menuju Crystal Bay, lalu Angel Biillang dan Broken Beach, dan selanjutnya menuju Kelingking Beach. Tetapi sebelum menuju tempat wisata, penulis mengisi tenaga dulu dengan makan soto di sekitar Pasar Toyapakeh yang berada dekat dengan pelabuhan. Harga soto di sini berkisara 10ribuan saja.
Cara menuju Crystal Bay, Angel Biillang dan Broken Beach, dan Kelingking Beach penulis lakukan dengan sewa motor lagi di Nusa Penida. Dan dengan bantuan google maps versi direction, penulis lebih mudah menuju tempat wisata di Nusa Penida, biarpun ada diarahkan dengan melalui jalan yang lumayan rusak. Untuk harga tiket masuk tempat wisata di 3 tempat tersebut penulis hanya perlu untuk bayar parkir motor saja yang berkisar 5 ribu rupiah. Jika naik motor di Nusa Penida harus berhati hati supaya asuransi tidak terpakai karena di pinggir jalannya kebanyakan adalah jurang.
Broken Beach (Pasih Uug) Nusa Penida
Broken Beach (Pasih Uug) Nusa Penida Bali
Kelingking Beach Nusa Penida Bali
Untuk warung makan makanan halal di Bali, penulis makan di warung makan nikmat halal, warung Jawa, Wong Solo di Kuta Bali, makan roti yang dijual di mini market dan lain-lain.
Hari ke lima, ke enam dan ke tujuh
Perjalanan menuju Gili Trawangan, penulis memilih transportasi dengan naik fastboat. Untuk memesan tiket fast boat pulang pergi dari Padang Bai ke Gili Trawangan melalui Go Travel Indonesia. Penulis memilih paket dengan Wahana Gili Ocean seharga 390 ribu Rupiah. Paket tiket fastboat dari Padang Bai ke Gili Trawangan ini sudah termasuk free shuttle bus untuk pergi dan pulang (pick and drop off), jadi penulis tidak perlu lagi untuk memesan shuttle bus dari daerah sekitar Kuta atau Sanur untuk menuju Padang Bai, dan juga untuk tiket pulang dari Padang Bai ke daerah sekitar Kuta juga free shuttle bus.
DI Gili Trawangan tidak ada kendaraan bermotor bensin, yang ada hanya sepeda, motor listrik dan cidomo. Jadi seperti benar-benar mendapatkan ketenangan ketika berada disini (tetapi jaraknya harus jauh dari cafe karena di cafe-cafe biasanya memutar musik). Sayangnya, ketika penulis tiba di Gili Trawangan dan ingin menuju tempat konservasi penyu, tempat tersebut telah ditutup.
Untuk harga makanan, kalau beli di pasar malam harus bisa menawar, berhubung penulis sebenarnya lebih suka yang harga pas, maka proses tawar menawar kayaknya tidak terlalu berhasil. Penulis mendapatkan 3 tusuk sate ikan seharga 50 ribu. Harga tersebut sudah termasuk sama nasi dan sayurnya. Kalau ingin lebih murah, dapat membeli makanan di warung makan warga lokal yang berada sedikit ke dalam. Kalau kafe-kafe dipinggir pantai, harganya mungkin lebih mahal .
Di pantai Gili Trawangan Lombok
Versi pose foto penulis secara alami di sekitar pohon kelapa
Tidak asyik jika tidak menikmati Gili Gelato jika berada di Gili Trawangan
Salah satu menu lauk di pasar malam Gili Trawangan
Harga lauk di pasar malam ini sudah beserta sayur dan nasi
Yang perlu sangat diperhatikan atau harus berhati-hati jika pulang dari Gili Trawangan menuju Pelabuhan Padang Bai. Ketika fastboat bersandar di pelabuhan Padang Bai langsung saja menuju kantor/office tempat fastboat, abaikan saja orang-orang yang ingin membawa ke shuttle bus atau yang mengaku-ngaku dari layanan fastboat yang baru saja kita tumpangi. Jalan saja terus sampai kantor/office layana fastboat supaya tidak kena scam taxi.
Tiket drop off ini jangan sampai diserahkan ke orang lain atau fake taxi ketika berada di Padang Bai. Simpan saja tiket ini sampai sudah benar-benar berada di kantor layanan fastboat dan naik free shuttle bus.
Hari ke delapan
Jika ingin belanja oleh-oleh di Bali yang sudah harga pas dapat mengunjungi Krisna atau Joger Bali. Jika hebat dalam urusan tawar menawar dapat mengunjungi pasar Sukawati Bali. Penulis memutuskan belanja di Krisna saja karena pertimbangan dekat dengan penginapan.
Perjalanan backpacker penulis kali ini benar-benar melatih kaki karena sering naik turun tangga, dan juga membuat kulit menjadi lebih berwarna gelap. Tetapi perjalanan ketika berada di pantai-pantai yang berada di Bali dan Gili Trawangan benar-benar menyegarkan mata penulis .
Sebaiknya juga beli asuransi perjalanan untuk jaga-jaga jika terjadi sesuatu ketika dalam perjalanan. Sekian dulu postingan kali ini ya, sampai jumpa pada postingan selanjutnya jika penulis kembali berpetualang lagi.
Leave a Comment